Ada bait puisi yg diselipkan di dompet batikku setelah aku kembali dari menengok Fatur di PM Gontor 6 Magelang. Aku tidak menyadarinya ketika dua hari sesampainya di Bogor , Fatur menelpon dan meminta aku untuk memeriksa dompet batik yang biasa aku bawa untuk uang recehan.Inilah puisi yang pertama kali ditulis Fatur untukku
IBUKU
Ketika aku duduk sendiri
Diantara gerbong kereta
Ketika itu aku mencari
Tujuan hidup ini
Ketika itu anganku melayang
Menerawang masa lalu
Kuteringat disaat ibuku
Menggendong bermain denganku
Ketika itu pula kuteringat
Raut wajah ayahku
tersenyum manis
Memandang diriku
Kutitip rindu buat ibu
Yang selalu kucinta
Kutitip rindu buat ibu
Yang selalu kucinta
Yang selalu kusayang
dan kurindu
Menatap wajahmu
Mendengar suaramu
Kubahagia selamanya
dan kurindu
Menatap wajahmu
Mendengar suaramu
Kubahagia selamanya
(Bu, doa in aku ya biar sukses, naik kelas 3 Int.
Jangan lupa shalat ya. Banyak-banyak sedekah.
Aku juga doa in ibu. Jangan lupa in aku ya.
Ayah, jagain ibu ya)
Anakmu, Fatur Rachman Sikumbang
Gontor 6 Magelang, 13 Mei 2012