Journey to Turkey
LET'S GO TRAVELING, PALS
Sebelum membeli tiket pesawat, aku mengecek masa berlaku paspor. Pasporku berakhir pada tanggal 17 Oktober 2021. Masih lama waktunya. Jika masa berlakunya kurang dari enam bulan maka aku harus segera mengganti agar tidak menimbulkan hal-hal yang bakal merusak waktu liburan, misalnya saja tertahan saat check in di bandara dan di imigrasi, dan lebih parahnya lagi bisa di deportasi, disuruh kembali ke Indonesia sebelum sempat menikmati liburan di Turki.
Aku pun mulai menanyakan masa berlaku paspor teman-teman. Kebetulan teman-teman yang tergabung di grup whatsapp Trip to Turkey ini sudah semuanya mempunyai paspor. Aku meminta mereka mengirimkan foto paspor masing-masing ke whatsapp grup.
Aku cek lagi harga tiket untuk tanggal 1 Juli 2019. Maskapai yang sedang promo yaitu Oman air. Untuk rute Jakarta-Istanbul pp di harga Rp. 8.022.400 dengan transit 1 kali di Oman. Untuk keberangkatan, masa transitnya beragam. Ada yang 6 jam 45 menit dan ada pula yang transit selama 18 jam 50 menit. Kami diskusi lagi. Akhirnya pilihan kami jatuh pada penerbangan yang transit 6 jam 45 menit dengan pertimbangan budget akan bertambah untuk pembuatan visa transit yang melebihi 12 jam. Untuk kepulangannya, transit di Oman hanya 1jam 15 menit.
Penerbangan dari Jakarta-Oman menggunakan maskapai Oman Air dan dari Oman-Istanbul menggunakan maskapai penerbangan Turkish Airlines. Begitu pula sebaliknya saat kepulangan kembali dari Istanbul-Jakarta. Aku kirim info tersebut kepada teman-teman di grup whatsapp.
Memasuki hari ke 4 promo tiket, belum satu pun dari kami yang bergerak untuk memesan tiket. Aku jadi ragu akan kesungguhan teman-teman. Seriuskah mereka ingin pergi ke Turki? Apakah sebaiknya aku pesan tiket terlebih dahulu? Bagaimana jika mereka tidak jadi berangkat? Beranikah aku jalan sendiri ke Turki? Kenapa teman-teman tidak merespon dengan cepat promo tiket ini? Ataukah mereka juga takut kalau-kalau aku pun tidak jadi pergi ke Turki sementara mereka telah memesan tiket terlebih dahulu? Waduch, aku pun agak galau. Di satu sisi kuatir tiket promonya sudah habis, di sisi lain kuatir tidak ada teman jalan bareng. Menurutku, akan lebih baik jika ada teman bareng jadi bisa saling berbagi suka, duka dan juga berbagi biaya atau cost sharing.
Dua hari kemudian aku pun membuka percakapan di grup. Menanyakan keseriusan mereka untuk membeli tiket pesawat. Dewi mengatakan bahwa dia sudah mendapat ijin dari suami tapi suaminya ingin melihat pesanan tiketku terlebih dahulu. Begitu pun dengan Firdi, Erin dan Syam. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memesan tiket pesawat rute Jakarta-Istanbul. Aku kirim foto tiket ke grup sambil menunggu respon dari yang lainnya. Tak berapa lama, Firdi, Erin dan Syam mentransfer sejumlah uang padaku dan meminta tolong padaku untuk memesankan tiket pesawat pp Jakarta-Istanbul. Kemudian beberapa teman minta tolong untuk dibeikan tiket juga. Sementara Dewi langsung memesan tiket sendiri. E-tiket sudah di tangan. Sementara ini ada lima tiket atas nama aku, Dewi, Firdi, Erin dan Syamsiah. Jika ada teman yang ingin bergabung, masih bisa selama kami belum memesan penginapan. Pada momen inilah, tekad bulat sudah ditancapkan di hati sambil berdoa semoga perjalanan kami lancar, kami sehat keluarga sehat, selamat hingga tiba lagi nantinya di tanah air. Let’s go traveling, pals.
(Foto dari freepik)
(Foto dari freepik)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar