25/11/19

Journey to Semarang



OLD CITY 3D ART MUSEUM



Minggu pagi ini  tanggal 17 November 2019 kami bergegas  check out dari sebuah hostel di jalan Lemah Gempal Semarang Selatan menuju hotel di jalan Pemuda Semarang Tengah. Kami pindah karena kamar mandi yang di hostel berada di luar kamar. Selain itu ternyata Widya mendapatkan harga diskon yang lumayan besar untuk hotel yang satunya. Hotelnya juga termasuk hotel besar dengan berbagai fasilitas. Yang utamanya adalah hotel ini tidak jauh dari mal Paragon dan berada ditengah kota Semarang. Meskipun aku pulang ke Jakarta malam ini juga dan tidak ikut menikmati tidur di hotel merbabu ini, tapi aku ikut senang karena teman-teman mendapatkan hotel yang lumayan bagus. Hanya Widya, Sukma dan pak Toni yang masih extend di Semarang ini. 

Kami menitipkan koper terlebih dahulu di hotel kemudian melanjutkan perjalanan ke museum Ranggawarsita. Pagi ini menunjukkan pukul 07.00. Di pelataran museum inilah tempat pool bis wisata Semarang yang gratis city tour. Pelataran museum Ranggawarsita  masih terlihat sepi. Beberapa pengunjung lain tampak bersama kami mendekati pos tiket bis wisata.
Namun keberuntungan tidak kami peroleh pagi ini. Semua bis wisata Semarang baik si Kenang, Denok atau pun Kuncung telah habis tiketnya. Ternyata yang antri untuk ambil tiket sudah datang dari pukul 05.00 pagi. Alamak, luar biasa sekali animo masyarakat untuk sesuatu yang gratis.

Gagal city tour Semarang yang gratisan, kami memutuskan untuk pergi ke Old City 3D Art Museum yang berada di jalan Letjend Suprapto atau yang terkenal dengan sebutan Kawasan Kota Lama Semarang.

Kami membayar tiket masuk seharga Rp. 50.000/orang. Dengan tiket itu kami juga mendapatkan diskon 20 % untuk pembelian minuman yang ada di dalam museum art ini. Tiket dapat digunakan beberapa kali bolak balik masuk ke museum asalkan di hari yang sama. Pengunjung juga dapat dengan bebas berfoto di semua gambar seni 3D. Beragam foto gambar tiga dimensi tersedia untuk dijadikan background foto yang unik dengan berbagai tema seperti tema kartun, ikon dunia, film, wisata Semarangan dan sebagainya.

Konsep yang ditawarkan museum ini unik dan menarik, berbeda dengan konsep museum pada umumnya. Museum yang kita kenal selama ini selalu menyajikan barang-barang kuno peninggalan jaman dahulu kala yang biasanya membosankan.

Museum yang mulai dibuka pada tahun 2016 ini banyak menyedot pengunjung baik dari daerah Semarang sekitarnya maupun dari luar daerah Semarang. Jam kunjungan museum ini mulai dari pukul 10.00 – 22.00 setiap harinya kecuali pada hari minggu yaitu pukul 09.00 – 21.00.

Wisata Omah Kwalik, demikian masyarakat Semarang menyebutnya karena salah satu wahana di museum ini menampilkan rumah dengan lemari dan perabot dapur dengan posisi terbalik.


Kami benar-benar menikmati keseruan di museum ini hingga pukul 11.30. Mbak petugas juga sangat membantu kami dalam pengambilan foto. Aku dan Widya melanjutkan perjalanan kami mengunjungi beberapa masjid tua di Semarang sementara Sukma dan pak Tony masih santai menghabiskan waktu di museum.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar