05/09/19

Eksplorasi Kuliner

TEMPO GELATO AND QUALITY OF TIME


Siang ini aku dan anakku meluncur ke jalan Prawirotaman Yogya untuk check in di salah satu penginapan. Penginapan ini tidak begitu besar. Halaman parkirnya saja hanya memuat beberapa motor untuk parkir. Meski demikian, kami terkejut ketika kami melihat beberapa “bule” sedang asyik duduk-duduk sambil mengobrol bersama dengan pegawai hotel di serambi depan kamar. Yang lebih mengejutkan lagi, pasangan “bule” ini bercakap-cakap menggunakan Bahasa Indonesia. Fasih sekali.


Setelah menyerahkan kartu identitas kepada petugas hotel dan mengisi beberapa formulir, kami diantar untuk melihat kamar yang telah aku pesan online. Ruang kamar terlihat sempit. Ada lemari kayu jati tua yang diletakkan di sebelah kamar mandi. Kamar mandinya bergaya klasik meskipun untuk mandinya tetap menggunakan “shower” air panas dan toilet duduk. Lantainya hanya terbuat dari semen saja tanpa keramik. Kesan yang aku dapat berbeda dengan foto yang aku lihat di online. Secara keseluruhan, aku sedikit kecewa melihat interior dan eksterior hotel ini meskipun petugas hotelnya baik hati dan sangat membantu sekali.

Kekecewaanku lumer seketika ketika akhirnya kami berjalan-jalan di sepanjang jalan Prawirotaman dan masuk ke salah satu café yang bernama Tempo Gelato. Ketika kakiku melangkah memasuki café, tepat di depan pintu masuk para pembeli sudah antri membentuk 3 barisan di depan etalase freezer. Mataku mulai beradaptasi dengan suasana ruangan yang bergaya Eropa dengan batu bata di cat warna putih dan kayu ekspos menutupi sebagian tembok ruangan. Kusapu pandangan mata menyusuri ruangan café. Kursi café dengan meja panjang terbuat dari kayu berjajar di sisi kanan di sepanjang kaca depan cafe sehingga pembeli dapat pula menikmati pemandangan luar café sambil makan gelato. Selebihnya kursi dan meja tersusun rapi tersebar di dalam ruangan. Tembok di sisi kanan dihiasi dengan pigura foto-foto pengunjung. Sementara di sisi kiri bangku sofa berwarna merah bata tersusun merapat ke tembok ditemani meja dan kursi lainnya.

Aku mulai ikut mengantri. Aku bertanya harganya pada mas-mas pegawai ketika sampai di depan etalase freezer yang berisi berbagai macam varian es krim. Mas pegawai itu menunjuk ke meja kasir. Ternyata aku harus membayar harga gelato yang aku inginkan baru memilih gelatonya. Ada dua bentuk penyajian wadah gelato. Yang pertama dengan corn yang terdiri dari 2 rasa seharga Rp. 25.000 dan yang kedua dengan wadah cup. Untuk wadah cup, ada ukuran small, medium, big cup dan ekstra big cup. Ukuran small terdiri dari 2 rasa seharga Rp. 20.000, ukuran medium 3 rasa dengan harga Rp. 40.000. Untuk ukuran big cup dipatok harga Rp. 65.000 dengan 4 rasa dan ekstra big cup dengan 5 rasa seharga Rp. 115.000. Karena ini baru pertama kalinya kami mencoba gelato, maka aku memilih untuk mencoba cup kecil dengan 2 rasa.
Kamipun mulai menikmati rasa gelato ini. Aku memilih rasa vanilla choco dan chocolate. Rasa coklatnya enak sekali. Manisnya pun pas terasa di lidah. Gelato ini bentuk dan rasanya seperti es krim. Tapi menurutku, lebih enak gelato ketimbang es krim. Teksturnya halus dan lebih padat dengan rasa susu yang kuat. Apalagi ditambah dengan varian rasa coklat, kesukaan kami banget. Konon katanya gelato memiliki lemak lebih sedikit dibanding dengan es krim. Gelato lebih banyak mengandung susu ketimbang krim. Beda halnya dengan es krim yang dibuat dengan krim masak dan lebih kuat di rasa krimnya. Jadi gelato itu es krim atau bukan ya? Dalam Bahasa Italia, gelato artinya es krim. Berdasarkan konteks kuliner, gelato merupakan jenis es krim yang dibuat sesuai tradisi orang Italia.

Pengunjung silih berganti datang dan pergi. Tapi banyak juga yang betah berlama-lama di sini. Sepertinya café ini tidak pernah sepi apalagi saat ini sedang musim panas ya enaknya makan es krim gelato. Kami benar-benar menikmati gelato, suasana café dan kebersamaan kami berdua antara ibu dan anak. Aku mendengarkan anakku bercerita. Cerita dengan tema yang berbeda seiring dengan bertambah usianya. Aku tersenyum penuh makna. Time runs so fast. Kejarlah cita-citamu dulu nak. Jadilah orang sukses dan kuatkan ibadahmu. Setelah kamu berhasil, hal-hal lainnya yang akan mengejarmu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar