17/09/19

Artikel


TUK TUK CAMBODIA


Tuk tuk adalaH kendaraan yang kami gunakan selama kami perjalanan kami di Kamboja. Bentuknya seperti delman dengan motor sebagai pengganti kudanya. Motornya dimodifikasi sehingga terhubung dengan kereta kayu sebagai tempat bagi penumpang yang terpasang di bagian belakang. Seperti halnya delman. Terdapat dua bangku panjang yang saling berhadapan. Biasanya memuat empat penumpang. Tuk tuk yang kami kendarai sudah full house meskipun kami hanya bertiga saja tapi ada 2 koper besar, dan 1 tas travel, 1 ransel beserta 2 tas tangan.


Tuk tuk ini merupakan salah satu kendaraan umum bagi masyarakat Kamboja. Tuk tuk pun sangat popular di kalangan wisatawan. Banyak wisatawan yang menggunakan tuk tuk ketika mengunjungi tempat wisata Angkor Wat. Termasuk juga kami menggunakan tuk tuk selama kunjungan kami ke Angkor Wat. Mr. Charman sebagai supir yang menemui kami ketika kami baru tiba di Kamboja. Mr. Charman tahu betul seluk beluk jalan menuju candi-candi di Angkor Wat mulai dari candi Angkor Wat, candi Ta Prohm yang pernah digunakan untuk shooting film Tom Raider dan candi Bayon. Candi-candi ini letaknya sangat berjauhan satu sama lainnya. Angkor Wat ini sangat luas. Wilayahnya mencapai 162,6 hektar. Tidak kebayang kan kalau menjelajah Angkor Wat hanya dengan jalan kaki.

Sebenarnya ada kendaraan umum lainnya seperti taxi atau mobil sewaan tapi tuk tuk inilah yang paling murah dan terjangkau harganya. Untuk menjelajah Angkor Wat dan diantar kembali ke pool bis, kami membayar dengan harga 10 usd pada saat itu. Itupun sesudah terjadi tawar menawar. Harga yang ditawarkan oleh Mr. Charman adalah harga yang umum dan sesuai dengan informasi yang aku dapatkan dari internet. Mr. Carman pun baik sekali. Dengan sabar dia mau menunggu kami. Aku minta berhenti di mana pun tidak masalah baginya. Bahkan dia mengajak kami mengunjungi mesjid An Neakmah di perkampungan muslim Kamboja. Dia tahu benar bagaimana membuat para penumpang senang.

Tuk tuk yang ada di Kamboja bermacam-macam asesorinya. Mr. Charman memasang iklan salah satu restoran fast food yang mendunia di belakang tuk tuk nya. Awalnya aku tidak menyadarinya tapi ketika aku memoto teman-teman barulah aku menyadari akan hal ini.

Mengendarai tuk tuk sangat menyenangkan. Kami bisa melihat pemandangan selama dalam perjalanan. Angin sepoi-sepoi pun kami dapatkan sebagai pengganti AC karena tuk tuk merupakan kendaraan yang separuh terbuka di kiri kanannya. Selain di Kamboja, tuk tuk dapat kita jumpai juga di Thailand, Vietnam dan Myanmar. Tapi selama kunjungan kami di Vietnam, kami tidak melihat tuk tuk sama sekali, mungkin tuk tuk nya ada di daerah pinggiran kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar